Sistem Basis Data - Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, dikette dll). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design)[2].

Simbol :
  1. Kesatuan Luar (external entity)
      Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. Entitas eksternal tidak termasuk bagian dari sistem. Bila system informasi dirancang untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang masih terkait  menjadi entitas eksternal.
Pedoman pemberian nama kesatuan luar (external entity)
1)  Nama terminal berupa kata benda.
    2) Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (digambarkan dua kali . dimaksudkan untuk membuat diagram yang jelas). Bila tidak demikian, maka terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok kiri atas.
2. Arus Data (dataflow)
      Arus data merupakan tempat menggalinya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arus panah dan garis diberi nama  atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
Pedoman pemberian nama aliran data
1) Nama aliran data yang terdiri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung.
2) Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan isinya.
3)  Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup elemen.
4)  Hindari penggunaan kata ‘data’ dan ‘informasi’ untuk memberi nama pada aliran data.
5)  Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.
3.  Pengertian Proses (process)
      Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem, proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentranformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering pula disebut bubble.
Pedoman pemberian nama proses
1) Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut, misalnya : Hitung Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Fatur,dll.
2) Jangan menggunakan kata proses yang memiliki nama suatu proses (bubble).
3) Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.
4) Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran atau urutan proses, namun demikian urutan nomor tidak berarti secara mutlak merupakan urutan proses secara kornologis.
5) Penomoran proses pada tingkatan pertama (Diagram Nol) adalah 1.0,2.0,3.0, dst.
6) Penomoran pada tingkat kedua dari proses 1.0 (rincian dari proses 1.0) adalah 1.1,1.2,1.3, dst.
              7) Context diagram tidak perlu diberi nomor.

Contoh Penomoran level pada DFD :

Sistem Basis Data - Entity Relationship Diagram

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur  dan relationship data.
Elemen-elemen Diagram hubungan entitas :

  a. Etity(Entitas)

   Pada E-R diagram digambarkan dengan bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu ; orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsure waktu didalamnya).

  b. Relationship (Relasi)

    Pada E-R diagram digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasi (bias dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif).

  c. Relationship Degree (Derajat relasi)

  Relationship Degree atau Derajat Relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.

 d. Atribut Value

    Atribut Value atau nilai attribute adalah suatu occurrence tertentu dari sebuah attribute didalam suatu entity  atau relationship.

Ada dua jenis Atribut :

  1) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity  secara unik (primary key).

  2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

 e. Cardinality (Kardinalitas)

    Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu :

  1) One to One

    Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

    Yang berarti setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu pula sebaliknya. 

  2) One to Many atau Many to One 

   Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua, dan sebaliknya.

   a) One to Many (satu ke banyak)

    Yang berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

   b) Many to One (banyak ke  satu)

    Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

3) Many to Many

Tingkat hubungan kebanyakan terjadi jika tiap kejadian pada setiap entitas akan memepunyai banyak hubungan dengan kajadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian sebaliknya.