Memasang PIN RJ - 45 pada Kabel UTP

Apakah anda sudah tau tentang urutan kabel Straigh - Through ataupun Cross - Over ? Kalau anda belum tahu tentang urutan kabel Straigh - Through atau Cross - Over bisa baca artikel itu disini. Kalau anda sudah paham urutan warna kabelnya maka bisa melanjutkannya untuk memasang RJ - 45 ke kabel UTP. Apakah anda bingung atau ada masalah saat memasang RJ - 45 ke kabel UTP ? Tenang sobat blogger disini saya akan menjelaskan langkah - langkah memasang RJ - 45 ke kabel UTP.

Sebelum dimulai saya akan memberitahu bahan - bahan dan alat apa saja yang digunakan :
1. Tang Crimping
2. Gunting / Silet
3. Kabel UTP secukupnya saja ( 1 mtr )
4. RJ - 45 ada 2 buah
5. LAN Tester

Berikut ikuti langkah - langkahnya :

1. Kelupas bagian kulit luar kabel UTP kira - kira sepanjang 1.5 mtr - 2 mtr dengan menggunakan pisau tang crimping atau gunting nampak bagian dalam kabel UTP sebanyak 8 buah.


Gambar 1 Kabel UTP

2. Urutkan warna kabel dan rapikan sesuai dengan warna di bawah ini :
    1. Putih - Oranye
    2. Oranye
    3. Putih - Hijau
    4. Biru
    5. Putih - Biru
    6. Hijau
    7. Putih - Coklat
    8. Coklat

3. Potong rapi ujung kabel secara bersamaan sedemikian rupa sehingga ujungnya kelihatan berjajar rapi.


Gambar 2 Potong ujung kabel UTP

4. Masukkan ujung kabel UTP tadi ke dalam konektor RJ - 45. Pastikan urutannya benar sesuai dengan jalur-jalur yang sudah disediakan di dalam konektor tadi. Dan juga pastikan ujung masing-masing kabel sudah mentok di bagian ujung dalam konektor RJ - 45.


 Gambar 3 Pemasangan UTP ke RJ - 45

5. Masukkan konektor RJ - 45 yang sudah terpasangi kabel UTP tadi ke salah satu mulut tang crimping yang memiliki bentuk dan ukuran cocok dengan konektor RJ - 45. Tekan bagian pangkal konektor dengan tang krimping. Penekanan ini akan membuat pin-pin yang ada di ujung konektor menancap di masing-masing kabel.


Gambar 4 Crimpig kabel UTP

Lakukan langkah no. 1 - 5 untuk kabel ujung keduanya.

6. Uji dengan kabel tester. Colokkan salah satu ujung ke induk tester ( yang besar ) ke port TX. Dan colokkan ujung lain ke anak tester (yg kecil) ke port RX. Nyalakan kabel tester dengan menggeser saklar ke posisi auto.


Gambar 5 Uji dengan LAN TESTER

Lampu indikator akan menyala secara berurutan dari lampu indikator 1 s/d 8 dan juga G ( ground). Perhatikan di tester anak :
  1. Jika lampu indikator juga menyala pada posisi lampu indikator induk menyala, maka kabel tersebut tidak ada masalah.
  2. Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu indikator pada tester anak pada nomor tersebut tidak menyala, berarti kabel dengan warna yang bersangkutan mengalami masalah.
  3. Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu indikator pada tester anak menyala pada nomor yang lain bearti urutan pemasangan yang tidak benar. ( kecuali untuk jenis cross ).
Masalah yang mungkin timbul :
  1. Kabel putus di tengah.
  2. Kualitas konektor yg kurang baik
  3. Cara pemasangan yang tidak baik, misalnya : ada ujung kabel yang tidak mentok di dalam konektor sehingga tidak tertancap oleh PIN konektor.
 

Kabel T568A dan T568B

Untuk Jaringan LAN, kabel yang umum digunakan di Indonesia adalah jenis UTP dengan PIN ( kepala ) RJ-45. RJ-45 adalah versi yang lebih besar dari RJ-11 yang biasa digunakan pada PIN dari kabel telepon rumah. Seperti kita ketahui, didalam kabel UTP terdapat 8 buah kabel berbeda warna yang dipilin secara berpasangan (putih-hijau, hijau, putih-oranye, oranye, putih-biru, biru, putih-coklat, coklat). 


Untuk memasang kabel UTP pada PIN RJ-45 juga memiliki beberapa urutan warna standar yang dipakai secara global. pembagian urutan warna tersebut juga disesuaikan dengan jenis jaringan yang dipakai.

Ada 2 urutan warna yang umum dipakai dalam jaringan komputer, yaitu T568A dan T568B, berikut adalah gambar urutan keduanya.

Gambar 1.1 T568A dan T568B

Jika kita melihat warna kabel T568A dari kiri ke kanan maka :

1. Putih - Hijau
2. Hijau
3. Putih - Oranye
4. Biru
5. Putih - Biru
6. Biru
7. Putih - Coklat
8. Coklat

Dan sebaliknya jika kita melihat warna kabel T568B dari kiri ke kanan maka :

1. Putih - Oranye
2. Oranye
3. Putih - Hijau
4. Biru
5. Putih - Biru
6. Hijau
7. Putih - Coklat
8. Coklat

Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam Cabling Jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua PIN dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu Straigh - Through dan Cross - Over :

1. Straigh - Through 

Istilah Straigh - Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung PIN, misalnya ujung PIN yang satu memiliki urutan warna jenis T568A ( putih - hijau, hijau, putih - oranye, biru, putih - biru, oranye, putih - coklat, coklat), maka ujung PIN yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. Jika yang digunakan oleh salah satu PIN adalah standar T568B, maka ujung PIN lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. Anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung PIN memiliki urutan warna yang sama.

Kabel jenis Straigh - Through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis ( misalnya :komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dsb. )

 Gambar 1.2 Model Straigh - Trough

2. Cross - Over

Berbeda dengan kabel jenis Straigh - Trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna. Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung PIN memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung PIN yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.

Jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada PIN Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 PIN pertama menjadi urutan ke-3 pada PIN kedua, urutan ke-2 pada PIN pertama menjadi urutan warna ke-6 pada PIN kedua. Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis ( misalnya : komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch ).


 Gambar 1.3 Model Cross - Over

3. Selamat Mencoba... :)

Topologi Jaringan dan Protokol Komunikasi

Topologi jaringan menyatakan susunan kokmputer secara fisik dalam suatu jaringan. Berbagai kemungkinan topologi : bintang, cincin, bus, mesh, pohon, dll. Secara sekilas model untuk keseluruhan topologi dapat dijelaskan satu persatu.







1. Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat yang betindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini pusat pengontrol berupa Hub atau Switch.

Kelebihan topologi bintang :

1. Mudah dikelola dan dihubungkan
2. Kegagalan pada sebuah komputer tidak berpengaruh pda seluruh jaringan

Kelemahan topologi bintang :

1. Kegagalan pada suatu pusat pengontrol akan menyebabkan kegagalan jaringan secara keseluruhan.
2. Jika pusat pengontrol berupa hub (bukan berupa switch), kecepatan transmisi menjadi lambat.

2. Topologi Cincin (Ring) 

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.

Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu saja simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan akan terputus. Pada topologi bus kegagalan pada simpul (bukan pada bus) tidak memengaruhi simpul yang lain.

3. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut akan segera mengambil pesan tersebut.

Kelebihan topologi bus :

1. Instalasi mudah
2. Biaya murah

Kekurangan topologi bus :

1. Jika kabel utama putus, maka semua komputer tidak bisa saling berhubungan.
2. Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan pencarian penyebab masalah terjadi sangat sulit.
3. Jika banyak komputer yang aktif akan terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data menjadi berkurang.

4. Protokol Komunikasi

Protokol adalah suatu tatacara yag digunakan untuk melaksanakan pertukaran data anatara dua buah sistem dalam sebuah jaringan. Dalam hal ini kedua sistem bisa saja berbeda sama sekali. Standar protokol yang terkenal adalah OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (Internasional Standard Organizasation). Standar OSI mendefinisikan 7 layer (lapis) seperti gambar dibawah ini :

7. Aplikasi
6. Presentasi
5. Sesi
4. Transport
3. Jaringan
2. Data Link
1. Pyshical

Pengertia dari tiap masing - masing layer :

1. Pyshical adalah menjamin pengiriman data dalam bentuk deretan bit melalui media transmisi dari satu simpul
2. Data Link adalah menjamin blok data yang mengalir ke layer jaringan benar-benar bebas kesalahan.
3. Jaringan adalah mengatur rute paket data dari satu simpul sumber ke simpul tujuan dengan jalur koneksi.
4. Transport adalah menyediakan hubungan yang handal antara duabuah simpul yang berkomunikasi.
5. Sesi adalah membentuk dan memelihara koneksi antar dua buah apikasi yang sedang berjalan.
6. Presentasi adalah melakukan pengonversian pesan.
7. Aplikasi adalah menyediakan layanan komunikasi dalam bentuk progam aplikasi.  

Klasifikasi Jaringan Komputer

Ditinjau dari rentang geografis yang dicakup oleh suatu jaringan - jaringan biasa dibagi menjadi 3 jenis : LAN, MAN, dan WAN.

1. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencaku area dalam satu ruang, gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam sati kampus yang terpadu atau disebelah sebuah lokasi peusahaan tergolong sebagai LAN.

LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel UTP, kabel koaksial atauun serat optik. Namun juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut dengan Wireless LAN ( WLAN ) atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps. Menurut tipenya LAN dapat berupa cliet/server dan peer-to-peer.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota dengan rentang sekitar 10-45 km. Jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tesebar dalam beberapa lokasi tergolong dalam jaringan MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio.



3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Contoh WAN adalah jaringan yang menghubungkan ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ). Contoh lain adalah internet.

Media Transmisi

Media transmisi, dikenal juga dengan sebutan media komunikasi, adalah yang digunakan sebagai penghubung antara pengirim dan penerima untuk melintaskan isyarat. Media seperti ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Media berkabel (bounded media/guided media/hard media), dan
2. Media tak berkabel (wireless media/unbouded media/unguided media/soft media).

Media Berkabel

Media berkabel menyatakan media transmisi yang menghubungkan pengirim dan penerima yang secara fisik berupa kabel. Yang termasuk media kategori ini :

1. Kabel pasangan terpilin (twisted pair)
2. Kabel coacsial (coacsial cable atau coax), dan
3. Kabel serat optik

A. Kabel pasangan terpilin

Kabel pasangan terpilin (twisted pair cable) biasa disebut dengan kabel telepon, karena kabel ini biasa dipakai sebagai penghubung pesawat telepon dengan jalur telepon. Setiap dua kabel (disebut sepasang) saling dipilin dengan tujuan untuk mengurangi interfensi elektromagnetik terhadap kabel lain atau terhadap sumber eksternal. Kabel ini pada umumnya terdiri dari 2 atau 4 pasang kabel yang diselubungi dengan penyekat (insulator).

Macam kabel pasangan terpilin :

a. UTP (unshielded twisted pair), dan
b. STP (shielded twisted pair)




Gambar 1.1 Kabel UTP



Gambar 1.2 Kabel STP

Kabel STP kurang populer dibandingkan UT. Kabel ini diperkenalkan pertama kali oleh IBM pada awal tahun 1980-an. Kabel ini biasa dipakai pada installasi IBM, pada jaringan token-ring. Harga STP mahal sekali daripada harga UTP, tetapi mampu mengurangi interferensi dengan lebih baik (karena pelindung yang melingkupi pasangan kabel terpilin berperan mengurangi interferensi). Adapun UTP sangat popular karena murah dan mudah dipasang.

Saat ini biasa digunakan pada LAN (Local Area Network) dengan kecepatan 10 dan 100 Mbps. Adapun kategori UTP menurut EIA (The Electronics Industries Association) sendiri ada 5 macam, ini beberapa spesifikasi UTP antara lain :

1. 100BaseT

100BaseT merupakan spesifikasi yang dihasilkan oleh fast ethernet Alliance kepada IEEE. Spesifikasi ini mendefinisikan implementasi Ethernet dengan kecepatan 100 Mbps dengan menggunakan kabel pasangan terpilin kategori 5 sebanyak dua pasang pada jarak 100 m.

2. 100BsaseVG

100BaseVG merupakan usulan yang diajukan oleh Hewlett Packard dan AT&T diterapkan pada jaringan berkecepatan 100 Mbps, dengan konfigurasi bintang (star), merupakan 4 pasang kabel UTP. VG berasal dari Voice Guide.

B. Kabel Koaksial

Kabel koaksial mengandung penghantar yang terbuat dari tembaga pada bagian inti. Penghantar ini diselubungi dengan pnyekat (insulator). Penyekat ini berfungsi dengan anyaman kawat. Selanjutnya, anyaman kawat ini dibaungkus dengan penyekat. Bentuk irirsan kabel koaksial dapat dilihat seperti ini :


Gambar 1.3 Kabel Koaksial

Kabel koaksial biasa digunakan untuk koneksi jaringan lokal LAN, koneksi TV kabel, dan antena TV. Kecepatan data berkisar antara 100 Mbps sampai 2,4 Gbps.

Jenis-jenis kabel koaksial :

1. RG-8, digunakan untuk Thick Ethernet
2. RG-9, digunakan untuk Thick Ethernet
3. RG-11, digunakan untuk Thick Ethernet
4. RG-58, digunakan untuk Thin Ethernet
5. RG-69, digunakan untuk televisi

C. Kabel serat optik

Berbeda dengan kabel pasangan terpilin dan koaksial (yang meggunakan isyarat listrik), kabel serat optik membawa isyarat data dalam bentuk berkas cahaya. Kabel ini biasa digunakan pada LAN berkecepatan gigabit per detik. Perlu diketahui, cahaya dapat mengalirdengan kecepatan 300.000 km/detik dalam ruang hampa. Kecepatan cahaya dalam media transmisi tergantung kecepatan media. Semakin besar, semakin lambat.

Sistem transmisi optik memiliki tiga komponen :
1. Sumber cahaya
2. Media transmisi
3. Ditektor cahaya


Gambar 1.4 Kabel serat optik

Keuntungan kabel serat optik dibandingkan dengan kedua kabel pendahuunya :

1. Memiliki lebar jalur yang lebih besar.
2. Lebih ringan dann lebih kecil.
3. Tidak terinterfrensi oleh elektromagnetik dan tidak terjadi cakap-silang antar serat optik.
4. Suilt untuk disadap dan jauh lebih mahal.

Media Tak Berkabel

Media tak berkabel adalah media transmisi yang tidak menggunakan kabel. Termasuk dalam media ini yaitu :

1. Mikrogelombang
2. Satelit
3. Inframerah
4. Gelombang radio

Install UKG Online lewat UnetBootin

UNetbootin merupakan salah satu cara bagi kita ketika ingin mencoba sebuah distro baru linux tanpa harus melalui pemasangan secara permanen terhadap hardisk yang kita miliki. Dengan berbekal sebuah usb flashdisk yang berukuran setidaknya (1 GB) maka kita bisa memasukkan sebuah distro linux kedalamnya dan kemudian bisa dijalankan melalui live usb.

Cara menginstall UKG Online lewat UnetBootin :
1.  Kita mengambil software UnetBootin dan UKG Online lewat ftp di windows dengan cara ketik ftp://10.42.5.70/ di address bar my computer.


2. Klik kanan pada sembarang laman lalu klik Login As masukkan username dan passwordnya. Klik Log On.






4. Copy file UKG dan UnetBootin ke harddisk D:


5. Install UnetBootin pada harddisk lalu pada UnetBootin klik browse cari UKG.iso dan pilih type harddisk.


6. Klik OK lalu tunggu hingga proses installasi selesai lalu reboot now.


7. Setelah di restart pilih menu UnetBootin dan anda akan masuk ke aplikasi UKG Online.
8. Selamat mencoba. :)